Saturday, May 26, 2018

KETIKA KAWAN MU ADALAH LAWAN MU

Aku pernah dekat dengan beberapa orang.
Kata kan nama nya Melati, Mawar dan Kumbang.

Melati dan Mawar terbilang sangat dekat.
Sampai semua barang yang mereka punya juga identik.
Awal nya perkiraan ku karena mereka punya taste yang sama dan kompak.
Pernah berdua dengan Melati.
Dia komplain semua barang nya ditiru sama Mawar.
"Dikira dari yayasan mana gitu semua-semua harus sama."
Kira-kira begitu lah bahasa nya.
Pas kesempatan berdua sama Mawar ternyata doi juga komplain.
"Mesti kali gaya ku diikuti si Melati ini.
Kayak ga ada lagi gaya lain."
Mungkin seperti itu juga lah bahasa nya.
Tapi pas tiba ngumpul bertiga.
Kawan ku yang sepasang ini kompak kali.
Ga keliatan tanda saling iri.
Ketawa kayak biasa.
Makan.
Ngobrol.
Saling pinjam-pinjaman barang.
Berasa pinang dibelah kampak lah sakin kompak nya ku lihat.
Si Kumbang yang saat itu jadi korban gosip.
Mulai lah aku putar arah.
Bau-bau udang di balik bakwan uda kecium.
Mending aku jaga jarak.
Dikatain orang yang ga dekat dengan kita uda jadi hal biasa.
Tapi pas uda merasa dekat-dekat nya dan aroma busuk mulai terasa.
Sakit menyimpan duri dalam daging.
Buat kawan ku, Melati dan Mawar...
Curhatan kalian 11 tahun lalu masih ku keep.
Thanks lho uda buka pikiran ku ternyata ga semua orang sama seperti diri kita.
Jadi makin jeli aku melihat siapa yang tulus dan berpura-pura.
Ada pelajaran yang ku dapat dari pertemanan kita.
Bahagia selalu ya, kawan.
Hindari gosip dan bersyukur lah senantiasa.
🙏



0 comments:

Post a Comment